Suatu puisi adalah ungkapan dari perasaan seeorang yang melahirkan sebuah kalimat yang dapat membuat seseorang tersentuh jika membaca atau mendengarnya. Sebuah puisi akan terlihat sangat indah didengar atau dibaca jika diiringi dengan sebuah musik (musikalisasi puisi) yang sesuai dengan tema puisi tersebut. Irama dan lantunan dari sebuah musik sangat relevan dengan puisi jika keduanya digabungkan.
Pada hakikatnya, musik tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kekuatan dari musik juga berpengaruh pada sendi-sendi kehidupan manusia sendiri. Begitu juga, musik tercipta dari nilai-nilai kehidupan di dalam masyarakat yang bersangkutan. Puisi dan musik adalah sebuah seni, di mana keduanya mengandung suatu keindahan dan keselarasan harmoni.
Tidak ada musik yang tidak puitis; begitu juga tidak ada puisi yang tidak musikal. Puisi dan musik bisa dipadukan yakni menjadi musikalisasi puisi. Ketika kita sering mendengar musik, dan jika kita sering membaca atau mendengar sebuah puisi pastinya kita akan tahu apa isi puisi tersebut.
Di Indonesia sudah banyak sekali orang yang mengubah puisi menjadi syair lagu. Mereka mengubah puisi menjadi lagu karena puisi yang terkandung di dalamnya sangatlah indah atau cocok untuk dijadikan sebuah syair lagu. Mereka mengambil puisi tersebut dan mengubahnya menjadi syair lagu, bisa jadi karena ada kata atau kalimatnya yang bagus, atau bahkan mungkin keseluruhan isi puisi tersebut bagus. Tak ada salahnya orang mengubah puisi menjadi syair lagu, karena itu adalah salah satu bentuk kreatifitas dalam bidang seni.
Contoh lagu yang syairnya bersumber dari puisi:
1. Payung Teduh – Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan
Tak terasa gelap pun jatuh. Diujung malam menuju pagi yang dingin. Hanya ada sedikit bintang malam ini. Mungkin karena kau sedang cantik-cantiknya. Lalu mataku merasa malu. Semakin dalam ia malu kali ini. Kadang juga ia takut. Tatkala harus berpapasan di tengah pelariannya
Payung Teduh merupakan band musik indie yang lahir dari dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pemusik di Teater Pegupon: Mohammad Istiqamah Djamad (Is) dan Comi Aziz Kariko. Syair lagu ini diambil dari sebuah lirik puisi. Jika dilihat dengan seksama terdapat beberapa majas di dalam syair tersebut, yakni menggambarkan seorang perempuan yang sangat ia cintai. Lagu ini bisa saja sering diputar untuk mereka yang sedang LDR dengan pasangannya, karena di dalam lirik tersebut tersirat perasaan rindu.
2. Senar Senja – Dialog Hujan
Bebaskan birunya hatimu. Tanpa kata. Tanpa nada. Rintik hujan pun menasfirkan kedamaian. Hanya rasa. Hanya prasangka. Yang terdengar di dalam dialog hujan
Lirik dalam lagu ini menggambarkan situasi hujan yang membuat hati menjadi damai. Kemungkinan besar band Senar Senja menjadikan syair puisi tersebut menjadi lirik lagu karena isinya menggambarkan sebuah kedamaian di kala hujan yang membuat kita pendengarnya akan terasa lebih santai. Lagu ini dapat menenangkan hati dan pikiran di saat masalah menerpa kita.
3. Float – Pulang
Jelajahi waktu. Ke tempat berteduh hati kala biru. O, langkahku tak lagi jauh kini. Memudar biru
Lirik dalam lagu ini menggambarkan situasi dan perasaan anak rantau ketika pulang dari kerja ataupun pulang dari kuliah. Lirik lagu mewakili perasaan atau momen kita di saat jauh dari keluarga.