Ruangpuisi.com — Kumpulan 14 Puisi: Langit Senja yang Merindukan Malam. Banyak hal yang dapat dijadikan bahan untuk berpuisi. Tema-tema kehidupan adalah salah satu contohnya. Contoh tema yang lain adalah tentang kerinduan, kehilangan, atau tentang kekaguman pada senja. Bisa juga tentang kenyataan-kenyataan hidup yang telah dijalani dan menjadi memori. Puisi memang memiliki cakupan tema yang luas sekali. Apapun temanya, akan terasa indah dan penuh akan nilai sastra.
Berikut ini adalah contoh puisi singkat, yang dikumpulkan dari akun twitter ruangpuisi1.
RINDU MENANTI
Ketika senja tiba,
ku selalu mengira,
malaikat-malaikat siang telah usai menunaikan tugasnya.
Mereka berkumpul membawa setumpuk catatan,
bersiap kembali ke langit.
Langit berwarna jingga,
karena rindu menanti mereka.
—
JANGAN KAU LAWAN
Jika ada hatimu memanggilku
Jangan kau lawan
Jika ada tangismu rindu
Jika tergenang kedua matamu
Jika jiwamu mengharu biru
Janganlah kau lawan
Jika ingin kau lawan
Kau akan tertawan
Tiada guna nian
Lihatlah ke langit
Doamu bintang yang jatuh itu
—
MANTAP
malam gelap
langit senyap
udara lembab
cakrawala meratap
hujan menangis sembab
badai mengalap-alap
itulah tadi ramalan cuaca termantap
—
MENCABIK RINDU
ingin kulihat selalu dirimu
dari jauh
dari balik tirai malam
gelora sunyi
seperti menjagamu
sepasang mata pungguk
tak setajam mataku
mencabik setiap kata
rindu
—
KEHILANGANMU
Bintang malam yang kau tinggalkan
Apakah rindumu masih bersinar
Lihatlah
Purnama pucat disaput mendung
Seperti kehilangan dirimu
(8 Sep 2019)
—
SERIBU JALANG
Di tengah siang gersang
Sekawan serigala saling berpandang
Atas lahirnya sianak sungsang
Awan panas dan bumi kerontang
Besarlah ia di alam yang curang
Dalam asuhan keringnya padang
Seribu serigala seribu jalang
Selalu merindu kan kasih sayang
Isak lolongnya di purnama terang
—
MIMPI MALAM
Kepada bintang yang tak kenal pejam
Kutitipkan mimpi malamku
Semoga menjadi kenyataan
Gemerlap di gugusan awan
—
KHAYAL MIMPI
Ku hanya bisa berpuisi
Kata-kata ditata dipatri
Kalimat pun tumpah hanyut ke kali
Lalu malam pergi meninggi
Sukma kita kadang sua sesekali
Dalam khayal mimpi
Tanpa saling mengenali
—
KISAH MALAM
Pernah ku dijemput malam
Tak seperti biasanya
Dia tak bisa menyebut namaku
Tertatih, merangkak dalam nestapa
Tolong aku, katamu
Sebentar lagi pagi benderang
Ku tak kuasa melawan hujaman waktu
Tak mampu meninggalkanmu
Karena ku tak yakin
Sanggup melupakanmu
—
MEMORI
Di kota itu kita semai
Rasa nan tumbuh bersemi
Pintasi malam dan hari-hari
Kurindu masa itu
Berpuluh tahun menyatu
Senandung lagu merdu
Kuingin selalu kembali
Bersama mengulang pagi
Dalam indahnya memori
—
KENYATAAN
Kau masih saja mempuisikan senja
Puisi pagi dan siang telah meninggalkanmu
—
KERINDUAN
Apakah kau masih seperti sedia kala
Menjemput pagimu satu-satu
Menulis katamu beribu
Memanggil namaku di hatimu
Apakah di sana kau masih merasa
Tetap terjaga
Dalam diam selaksa
Menungguku tiba
—
SEKADAR CERITA
Hari mendekati senja
Pohon-pohon terlihat menunduk
Pasir pantai seperti lelaki tua
Sedang santai duduk
Sebentar lagi senja datang
Orang pekerja segera pulang
Hiruk pikuk jalanan pun datang
Saatnya lah waktu senja
Kutulis puisi ini seperti biasa
Sekadar padamu bercerita
—
YA, BEGITU SAJA
Senja nan syahdu
Kau cepat berlalu
Sama saja
Tiada beda
Pagi yang anggun
Embun yang lugu
Langitku yang biru
Semuanya fana
Kau pergi begitu saja
—