5 Tips Menulis Puisi Tentang Kita

Di tulisan ini dibahas beberapa tips untuk menulis puisi tentang kita. Tips yang sangat sederhana, sehingga tips ini mudah untuk diikuti, sehingga kamu bisa mencobanya langsung. 

Menulis Puisi Pantun

Banyak yang tertarik dengan puisi karena keindahan makna dan tata bahasanya, sehingga bisa menyentuh perasaan. Cobalah membaca puisi dari Sapardi Djoko Damono dalam buku Hujan Bulan Juni.

Nah apakah kamu tertarik juga untuk menulis puisi? Pada awalnya mungkin susah, tapi kamu bisa mencoba beberapa tema yang mudah dan kamu sukai. Kali ini diambil contoh penggunaan tema atau kata “kita”. 

Penggunaan dan pemilihan kata yang tepat terkait dengan “kita” dapat menjadikan puisimu lebih menarik. Sebagaimana yang pernah dituliskan, kata “kita” merupakan kata yang paling sering digunakan dalam membuat puisi. 

Berikut ini tips selengkapnya:

1. Manfaatkan konteks

Dalam hal ini manfaatkan secara maksimal akan makna kita. Kata “kita” berarti melibatkan lebih dari satu pihak, bisa dua atau lebih. Misalnya antara kamu dan dia, atau kamu dan mereka.

Yang terpenting harus ada keterlibatan kamu. Contohnya pada penggalan lirik lagu berikut.

Di sana tempat lahir Beta
Dibuai dibesarkan Bunda

Di kalimat pertama dinyatakan tentang dirimu (beta). Sedangkan pihak lain (bunda) ada di kalimat kedua. 

2. Penggunaan Majas

Untuk dapat memberikan kekayaan makna, penggunaan majas yang tepat akan menjadikan kalimat puisi semakin hidup. Contoh penggunaan majas personifikasi terlihat dari bait berikut:

Gerimis menangis lirih
Jemariku melepasmu pergi

Namun demikian, dalam penggunaan majas janganlah berlebihan. Sesederhana mungkin namun dapat lebih menghidupkan dan memperdalam makna. 

3. Menggunakan simbol

Penggunaan kata yang mewakili atau sebagai simbol dari kita, dapat membantu puisi tentang kita menjadi lebih hidup. Contohnya adalah kata yang mengandung makna berpasangan, misalnya bumi dan langit, siang dan malam, setangkup, sepasang, dan lainnya. 

Setangkup rinduku penuh
Menunggumu tak kenal jenuh
Hadirmu di setiap mimpiku
Dekat meski kau jauh

Bulan dan bintang
Malam dan kelam
Melengkapi kita
Layaknya selamanya

4. Penggunaan secara eksplisit

Contoh penggalan puisi di atas tidak secara eksplisit menggunakan kata “kita”. Penggunaan yang eksplisit kata “kita” dapat di awal atau akhir kalimat. 

Contohnya:

Kita hanyalah butiran kenangan
Angin membawanya ke mana ia suka
Kau adalah abu bagi diriku yang berdebu
Lalu apa bedanya aku dan dirimu?
Baiknya kita bersatu

5. Menggunakan gaya bertutur

Puisi yang menggunakan pendekatan gaya bertutur atau berdialog, dapat mempermudah pemahaman pembacanya. Dengan membaca, maka perasaan pembaca dapat ikut terlibat, seperti mengalami langsung, atau hadir di dialog pembicaraan. 

Berikut ini contoh bait puisi Sapardi Joko Damono yang berjudul Gerimis Jatuh. 

tak usah; kata membeku, detik
meruncing di ujung 
Sepi itumenggelincir jatuh
waktu kaututup pintu. Belum teduh dukamu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *